Kamis, 06 Juli 2017

pengertian pohon karir media dalam BK

Pengertian
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah sekolah menurut 6inkel bimbingan karir adalahbimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja" dalam memilihlapangan kerja atau jabatan profesi tertentu serta membekali diri supaya siapmemangku jabatan itu" dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutandari lapanan pekerjaan yang dimasuki' bimbingan karir juga dapat dipakai sebagaisarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihatsebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiappengalaman belajar bidang studi'bimbingan karir adalah suatu proses bantuan" layanan dan pendekatan terhadap individu (siswa remaja)" agar individu yang bersangkutan dapat mengenal dirinya"memahami dirinya" dan mengenal dunia kerja merencankan masa depan denganbentuk kehidupan yang diharapkan untuk menentukan pilihan dan mengambil suatukeputusan bah3a keputusannya tersebut adalah paling tepat sesuai dengankeadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan0persyaratan dan tunutan pekerjaan karir yang dipilihnya (:uslan A'Gani % 11)menurut #err bimbingan karir adalah suatu perangkat" lebih tepatnya suatuprogram yang sistematik" proses" teknik" atau layanan yang dimaksudkan untukmembantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri danpengenalan kesempatan kesempatan dalam pekerjaan" pendidikan" dan waktuluang" serta mengembangkan ketrampilan0ketrampilan mengambil keputusansehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangankarirnya dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah suatu upayabantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami dirinya"mengenal dunia kerjanya" mengembangkan masa depan sesuai dengan bentukkehidupan yang diharapkannya" mampu menentukan dan mengambil keputusansecara tepat dan bertanggungjawab'

Tujuan BK karir
memiliki pemahaman diri (kemampuan" minat dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan'memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang  kematangan kompetensi karir'
 
memiliki sikap positif terhadap dunia kerja' dalam arti mau bekerja dalam bidangpekerjaan apapun" tanpa merasa rendah diri" asal bermakna bagi dirinya" dansesuai dengan norma agama'memahami relevansi kompetensi belajar (kemampuan menguasai pelajaran)dengan persyaratan keahlian atau keterampilan bidang pekerjaan yang menjadicita0cita karirnya masa depan'memiliki kemampuan untuk membentuk identitas karir" dengan cara mengenali ciri ciri pekerjaan" kemampuan (persyaratan) yang dituntut" lingkungan sosio psikologi spekerjaan" prospek kerja" dan kesejahteraan kerja' memiliki kemampuan merencanakan masa depan" yaitu merancang kehidupansecara rasional untuk memperoleh peran peran yang sesuai dengan minat"kemampuan" dan kondisi kehidupan sosial ekonomi' dapat membentuk pola pola karir" yaitu kecenderungan arah karir' Apabila seorangkonseli bercita cita menjadi seorang guru" maka dia senantiasa harus mengarahkandirinya kepada kegiatan kegiatan yang relevan dengan karir keguruan tersebut'

pengertian papan bimbingan

Teori-teori : Kajian tentang Papan Bimbingan

Dalam salah satu layanan bimbingan dan konseling, terdapat jenis layanan informasi yang bertujuan untuk memberikan siswa informasi tentang  berbagai macam hal yang mendukung keberhasilan dalam hidupnya. Salah satu media layanan informasi itu adalah papan bimbingan. Berkaitan dengan hal tersebut, Achmad Juntika Nurihsan (2005: 35) menjelaskan bahwa kegiatan utama layanan dasar bimbingan, responsif, perencanaan individual, dan dukungan sistem, dalam implementasinya didukung dengan beberapa jenis layanan. Salah satunya adalah layanan informasi yang merupakan layanan dalam memberikan sejumlah informasi kepada peserta didik. Tujuan layanan ini adalah agar peserta memiliki informasi yang memadai baik informasi tentang dirinya maupun informasi tentang lingkungannya. Informasi yang diterima oleh siswa merupakan bantuan dalam membuat keputusan secara tepat.
Dalam buku Bimbingan dan Konseling di Sekolah menyatakan bahwa papan bimbingan adalah papan yang memuat hal-hal yang perlu diketahui oleh siswa, sehingga papan bimbingan tersebut memuat informasi-informasi siswa serta materi-materi yang mengundang unsur bimbingan. Selain itu,
dapat juga di dalamnya sebagai tempat menempelkan pengumuman, karikatur, gambar-gambar dan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan bimbingan (2000 : 91).

Menurut Widodo (Rinda, 2009), Papan Bimbingan merupakan alat yang digunakan untuk melakukan teknik ekspositori. Teknik ekspositori adalah teknik pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan teknik ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.

Mengenai beberapa hal tentang papan bimbingan, menurut Bimo Walgito (2004: 183) menjelaskan bahwa penyelenggaraan Papan Bimbingan merupakan salah satu aspek kegiatan untuk merealisasikan bimbingan dan konseling di sekolah. Berdasarkan tujuan dari layanan informasi bahwa tujuan layanan informasi adalah membekali individu dengan berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat (Prayitno: 1997: 76), maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pembentukkan papan bimbingan adalah memberikan informasi yang jelas untuk membekali individu (siswa) dalam hidupnya. Menurut Dinamika UNY, menjelaskan bahwa Papan Bimbingan adalah alat atau media yang digunakan untuk menginformasikan atauu memberitahukan sesuatu seperti: petunjuk kegiatan, materi.

Bimo Walgito (2004: 183) juga mengungkapkan, bahwa pada papan bimbinganlah anak-anak dapat melihat hal-hal yang perlu mereka ketahui. Karena dalam papan bimbingan dapat dikemukakan peraturan-peraturan sekolah, bimbingan cara belajar yang baik (secara tertulis), kelanjutan studi. Pada papan bimbingan dapat dikemukakan peraturan-peraturan sekolah, bimbingan cara belajar yang baik (secara tertulis), ataupun kelanjutan studi. Senada dengan hal itu, dalam buku Bimbingan dan Konseling di Sekolah (2000 : 91) juga menjelaskan bahwa yang dimuat dalam papan bimbingan seperti: peraturan-peraturan sekolah, kelanjutan studi, informasi pekerjaan, ataupun gambar-gambar yang mengandung unsur bimbingan.

Mendukung pernyataan diatas, Dewa Ketut Sukardi (2002: 44) menjelaskan bahwa layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik. Dalam hal ini, tujuan dari layanan informasi ini selain peserta didik juga kepada orang tua agar menerima dan memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.

    Mengenai syarat-syarat bentuk Papan Bimbingan, Rinda (2009) mengutip Widodo menjelaskan bahwa:
  1. Ukuran papan bimbingan tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil,kira-kira 1m x 1,5m
  2. Kata-kata yang digunakan harus jelas tidak boleh menggunakan kata kiasan tapi boleh memakai bahasa non formal 
  3. Ukuran hurufnya jangan kecil agar mudah dibaca
  4. Papan Bimbingan harus menarik
  5. Papan Bimbingan gak bisa mudah dipindah-pindah
Dari pemaparan diatas, maka dapat disimpulkan bila papan bimbingan merupakan media informasi BK yang didalamnya terdapat informasi bimbingan yang dapat membantu siswa dalam belajar ataupun dalam membantu memecahkan masalah sehari-hari serta informasi sekolah yang harus diketahui siswa dan ditampilkan dalam bentuk yang menarik, sehingga siswa tertarik untuk membacanya. Papan Bimbingan ini bertujuan agar membekali siswa dengan berbagai pengetahuan dan pemamahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat.

Selain itu, berdasarkan isi materi-materi yang disampaikan dalam papan bimbingan, maka papan bimbingan tidak disamakan dengan papan pengumuman ataupun majalah dinding. Hal ini dikarenakan, materi yang disampaikan dalam papan bimbingan dapat berisi tentang informasi yang dapat membantu siswa dalam hidupnya, seperti informasi kelanjutan studi atau informasi bimbingan belajar maupun bidang sosial.
 
 
Gambar terkait

semoga bermanfaat :)

Selasa, 16 Mei 2017

keluarga "permasalahan dalam keluarga"



Permasalahan Dalam Keluarga

1.      Persaingan Orangtua

Persaingan merasuki keluarga-keluarga kita. Buku-buku tentang menjadi orangtua jarang membahas persaingan tersamar yang ada diantara orangtua. Di bawah persaingan orangtua itu adalah keinginan orangtua untuk menjadi orangtua yang baik. Karena masyarakat kita adalah sedemikian kompetitif, kita kerap berpendapat, menjadi orangtua yang baik berarti menjadi orangtua yang lebih baik. Tetapi, dalam usaha membuktikan diri menjadi lebih baik, kadang-kadang satu orangtua dapat membuat orangtua lain merasa, dirinya tidak pernah dapat menjadi cukup baik.

Kadang-kadang satu orangtua memandang diri menjadi orangtua yang lebih baik dengan menjadi baik, penuh perhatian, sayang dan peengertian. Orangtua lain memandang dirinya sebagai orangtua yang paling baik dengan dihormati dan mengharapkan  anak mengambil tanggungjawab dan menunjukkan disiplin diri. Meski masing-masing orangtua melihat dirinya dengan cara-cara demikian, ia tidak harus melihat pasangannya dengan cara pasangan itu menggambarkan dirinya. Orangtua yang memandang diri sebagai baik dan penuh perhatian. Dengan demikian, dapat dilihat oleh pasangan sebagai terlalu melindungi. Orangtua yang memandang diri disiplin dan bertanggungjawab dipandang oleh pasangan sebagai kaku dan terlalu keras. Mereka tidak melihat satu sama lain dengan cara yang sama seperti mereka memandang diri sendiri sehingga tanpa sadar mereka adalah cara yang paling baik, mereka harus mengubah orangtua yang lain. Masing-masing betul percaya, dirinya benar dan orangtua yang lain salah. Hanya sesudah usaha yang sia-sia untuk mengubah satu sama  lain mereka menyerah dan memutuskan, mereka harus mengimbangi orangtua lain dengan menjadi lebih ekstrim mengenai apa yang mereka percayai, maka dari itu orang tua yang baik dan penuh perhatian menjadi lebih protektif untuk melindungi anak-anak dari orangtua  yang mengharap terlalu banyak. Orangtua yang mengharap menjadi lebih menuntut untuk mengimbangi orangtua yang terlalu melindungi. Semakin yang satu mengharapkan semakin yang lain melindungi. Semakin orangtua yang satu mengharapkan, semakin orangtua yang lain melindungi. Mereka semakin lama semakin berbeda dalam harapan-harapan yang mereka ungkapkan.

Jika anak-anak menghadapi orangtua-orangtua yang mempunyai harapan-harapan yang berlawanan, dan jika anak-anak itu kurang kepercayaan untuk memenuhi  harapan-harapan salah satu orangtua mereka, mereka berpaling kepada orangtua yang lain, yang tidak hanya tanpa syarat mendukung mereka tetapi dengan tanpa sadar mengajari mereka “jalan keluar yang mudah”. Tanpa mengetahui masalahnya mereka menyebabkan anak-anak mereka, orangtua-orangtua yang baik dan penuh perhatian, secara tidak dimaksudkan melindu-ngi anak-anak mereka dari tantangan. Pada waktu anak-anak tumbuh menjadi dewasa dalam lingkungan  seperti itu mereka mengembangkan kebiasaan untuk menghindari tantangan. Mereka takut untuk mengambil risiko-risiko yang intelektual dan psikologikal karena mereka tidak mempunyai orangtua yang bersatu dan mendukung untuk mengambil risiko.

Tentu saja, tindakan menyeimbangi ini meningkatkan kerumitan bila tiga atau empat orangtua terlibat. Masing-masing orangtua ingin sekali memberikan pengasuhan yang paling baik untuk membuat anak-anak tetap mencintai mereka. Mereka dapat mengimbangi orangtua lain atau di dalam arah mengharapkan atau di dalam arah melindungi. Sesudah perceraian orangtua-orangtua lebih mungkin percaya, mereka dapat membujuk anak-anak untuk mencintai mereka dengan amat melindungi mereka, berbuat banyak lagi bagi mereka, atau membelikan barang-barang terlalu banyak bagi mereka.[1]

2.      Kesenjangan Remaja

Bila hubungan remaja muda dengan anggota-anggota keluarga tidak harmonis selama masa remaja, biasanya kesalahan terletak pada kedua belah pihak.[2]
 Sering kali orangtua tidak menolak untuk memperbaiki konsep mereka tentang kemampuan anak mereka setelah anak-anak menjadi lebih besar. Akibatnya, mereka memperlakukan anak remaja mereka seperti ketika anak-anak itu masih kecil. Sekalipun demikian mereka mengharapkan anak “bertindak sesuai dengan usia,” terlebih bila berhubungan dengan masalah tanggung jawab.
Masalah yang lebih penting lagi adalah apa yang disebut “kesenjangan generasi” antara remaja dengan orangtua mereka. Kesenjangan ini sebagian disebabkan karena adanya perubahan radikal dalam nilai dan standar perilaku yang biasanya terjadi di dalam setiap perubahan budaya yang pesat, dan sebagian disebabkan karena kenyataan bahwa kawula muda sekarang memiliki banyak kesempatan untuk pendidikan, sosial dan budaya yang lebih besar daripada masa remaja orangtua mereka. Jadi sesungguhnya ini merupakan “kesenjangan budaya” sepenuhnya bukan karena perbedaan dalam usia kronologis.
Orangtua sulit menerima keengganan remaja untuk mengikuti larangan-larangan yang dipandang penting dan mereka tidak sabar menghadapi kegagalan remaja memikul tanggung jawab yang sesuai dengan usia remaja. Sumber-sumber kejengkelan ini biasanya mencapai puncaknya antara usia empat belas dan lima belas tahun, setelah itu biasanya hubungan orangtua dengananak mulai membaik.
Sama pentingnya, banyak remaja merasa bahwa orangtua tidak “mengerti mereka” dan bahwa standar perilaku orangtua dianggap kuno. Hal ini lebih disebabkan karena kesenjangan budaya, seperti sudah dijelaskan, dan bukan karena perbedaan dalam usia.[3]


[1] Sylvia rimm, 2000.Smart Parenting Mendidik Dengan Bijak.Jakarta:PT Grasindo.hlm.93
[2] Elizabeth B. Hurlock, 2015.Psikologi Perkembangan.Jakarta:Erlangga,hlm.231. cet. 5
[3] Ibid,hlm.232

pengertian pohon karir media dalam BK

Pengertian Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah sekolah menurut 6inkel bi...